Bila suatu aldehida diolah dengan basa seperti NaOH dalam air, ion enolat yang terjadi dapat bereaksi pada gugus karbonil dari molekul aldehida yang lain. Hasilnya ialah adisi suatu molekul aldehida kemolekul aldehida lain. Reaksi ini disebut reaksi kondensasi aldol. Kata "aldol" yang diturunkan dari aldehida dan alkohol memberikan produk itu yang merupakan suatu aldehida B-Hidroksi. Suatu reaksi kondesasi adalah reaksi dimana dua molekul atau lebih bergabung menjadi satu molekul yang lebih besar, dengan atau tanpa hilangnya suatu molekul kecil (Fessenden, 1982).
Terdapat dua tipe pokok reaksi (Sastrohamidjoj, 2009):
- Karbonil yang telah mengandung gugus pergi, misalnya aldehida dan keton.
- Karbonil yang mengandung gugus pegi, misalnya turunan asam.
Kondensasi aldol dari asetildehida terjadi menurut mekanisme tiga langkah sebagai berkut (Hart, 2003):
- Basa mengambil Hidrogen alfa membentuk anion enolat.
- Anion enolat mengadisi karbon karbonil pada molekul asetildehida lain, membentuk ikatan-ikatan karbon yang baru. Basa biasa mengkonversi sebagian kecil senyawa karbonil menjadi anion enolat sehingga masih banyak molekul aldehida yang berada dalam bentuk tak menganion yang diperlukan untuk langkah ini.
- Ion Hidrksida yang terbentuk pada langkah kedua menerima proton dari pelarut, sehingga meregenerasi ion hidroksida yang diperlukan untuk langkah pertama.
Pada kondensasi aldol, karbon alfa dari satu molekul aldehida menjadi terhubung dengan karbon karbonil dari molekul aldehida lainnya. Dengan demikian, Aldol adalah 3-Hidroksialdehida. Karena selalu ada karbon alfa yang bertindak sebagai Nukleofil, Produknya selalu hanya memiliki satu karbon diantara karbon aldehida dan karbon alkohol, berapapun panjang rantai karbon pada aldehida awalnya (Hart,2003).
Gidrogen Alfa dalam senyawa karbonil
lebih asam daripada umumnya hidrogen yang berikatan dengan atom karbon.
Ada dua alasan pertama: karbon karbonil membawa muatan positif parsial.
Elektron ikatan bergeser kearah karbon karbonil dan menjauhi hidrogen
alfa, sehingga basa mudah mengambil hidrogen alfa sebagai proton.
Kedua: Anion yang di hasilkannya distabilkan oleh resonansi. Anion ini
disebut anion enolat. Muatan negatifnya terdistribusi diantara karbon
alfa dan atom oksigen karbonil (Hart, 2003).
Nukleofil
didefinisikan sebagai spesies yang dapat memberikan sepasang elektron
pada karbon dan membentuk ikatan baru dengan karbon. Kesanggupan
Nukleofil mengikat elektrofil akan bergantung pada kekuatan Nukleofil
dan sifat substrat karbonil (Sastrohadmijojo, 2009).
DAFTAR PUSTAKA
Hart., dkk. 2003. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat Edisi kesebelas. Jakarta: Erlangga
Fessenden. 1982. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Sastrohamidjojo. 2009. Sintesis Senyawa Organik. Jakarta: Erlangga
oooooooooooo.............
BalasHapus